1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam dan Sejarah Peradaban Islam
Kebudayaan berasal dari bahasa Arab Al-Tsaqafah dan bahaasa Inggris Culture. Kebudayaan
mempunyaan banyak pengertian diantaranya, kebudayaan merupakan bentuk
ungkapan tentang semangat mendalam suatu suatu masyarakat. Menurut Selo
Soemarjan, kebudayaan merupakan semua karya, rasa , dan cipta
masyarakat. Dan kebudayaan ini merupakan sesuatu yang bersifat ideal
yang berupa cita-cita, rencana, bahkan keinginan atau apa yang kita
rindukan. Kebudayaan terrefleksi dalam seni, sastra, religi dan moral.
Peradaban berasal dari bahasa Arab Al-Hadharah dan bahasa Inggris Civilization. Peradaban
merupakan manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknoligis dan
juga merupakan cara hidup yang sudah maju, yang mana dapat berupa apa
yang telah dicita-citakan, dan peradaban ini merupakan terrefleksi dalam
politik, ekonomi dan juga teknologi.
Oleh
karena itu kebudayaan merupakan strategi-strategi yang dimiliki manusia
untuk mewujudkan suatu rencana-rencana dalam kehidupan lebih maju yang
disebut dengan peradaban.
2. Perbedaan antara Sejarah Kebudayaan Islam dan Sejarah Peradaban Islam
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan perbedaan diantara keduanya :
a. - Peradaban ( hadharah, civilization ) berakar pada ide tentang kota, kemajuan material ( ilmu dan teknologi ), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain.
- Kebudayaan ( tsaqofah, culture ) berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni, dan agama suatu masyarakat.
b. - Peradaban ide utamanya adalah kemajuan, perkembangan ( progress dan development ).
- Kebudayaan ide utamanya adalah berupa cita-cita dan rencana-rencana.
c. - Sebuah peradaban siklus dalam waktu
- Kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu.
B. Hubungan Kitab Suci Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan Kebudayaan
Sebagai umat Islam, kita meyakini Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber ajaran
agama Islam, yang telah kita ketahui definisinya, Al-Qur’an adalah
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya
bernilai ibadah, dan Al-Hadits adalah sabda ( qoul ), perbuatan ( fi’li
), ketetapan ( taqrir ) dan sifat yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Dalam
proses sejarah, ulama dalam berbagai generasii dengan berbagai usaha
untuk memahami maksud-maksud yang ada pada kitab-kitab tersebut. Dalam
memahami Al-Qur’an, sebagian ulama cenderung pada pendekatan kualitas
keutamaan structural, mereka mengajukan metode Tafsir bi Al-Ma’tsur ( bi Al-Riwayat ) dengan prosedur penafsiran sebagai berikut :
1. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-Qur’an.
2. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan hadits Nabi.
3. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan qoul sahabat.
Begitu juga dengan Al-Hadits, ulama meverifikasi dengan melakukan dua pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan kuantitatif, dengan menghitung jumlah Rowi hadits pada setiap periode yang melahirkan hadits ahad dan mutawattir.
2. Pendekatan kualitatif, yang melahirkan hadits-hadits, yaitu shahih, hasan dan dha’if.
Dari
penjelasan diatas, kita bias mengetahui hubungan masing-masing dengan
kebudayaan. Adapun hubungan Al-Qur’an dengan kebudayan terdapat pada prosedur penafsiran Al-Qur’an bi al-ma’tsur karena
merupakan produk pemikiran ulama’ dalam rangka memahami kandungan makna
Al-Qur’an. Dan juga bisa disebut peradaban karena prosedur tersebut
sudah maju ( terutama dari segi semangat memahami dan menjalani kitab
suci ). Sedangkan hubungan Al-Hadits dengan kebudayaan terdapat pada
ilmu verifikasi hadits ( ulum al hadits) karena merupakan gagasan ulama’
dan bisa dikatakan peradaban karena verifikasi dilakukan oleh ulama’.
Akan tetapi sebagian umat Islam merasa keberatan apabila ilmu Al-Qur’an
dan verifikasi hadits disebut sebagai kebudayaan atau peradaban.
C. Isi dan Ruang Lingkup dari Sejarah Peradaban Islam
Karena
Islam lahir di Arab, maka is dari sejarah peradaban Islam membahas
tentang riwayat Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa wahyu Tuhan.
1. Sebelum
Nabi dilahirakn yakni apa saja yang berkembang menjelang Rasulullah
lahir yang dipengaruhi oleh budaya bangsa-bangsa disekitarnya yang lebih
awal maju daripada kebudayaan dan peradaban Arab. Pengaruh tersebut
melalui beberapa jalur :
a. Hubungan
dagang dengan bangsa lain, seperti bangsa Syiria,Persia, Mesir dan
Romawi yang telah mendapat pengaruh Hellenisme ( kebudayaan Yunani dulu
yang mempengaruhi perkembangan fikir ).
b. Melalui
kerajaan protektorat, seperti kerajaan Hirah dibawah perlindungan
Persia dan kerajaan Ghassa dibawah perlindungan Romawi.
c. Masuknya
misi Yahudi dan Kristen, tapi meski agama Yahudi dan Kristen sudah
masuk ke Arab, bangsa Arab kebanyakan masi menganut agama asli mereka
yakni menyembah berhala.
2. Riwayat
Rasulullah dilahirkan sampai beliau wafat, yakni sebelum masa kerasulan
Nabi Muhammad dari kelahirannya dalam keadaan yatim menjadi yatim piatu
sampai beliau mendapat wahyu dari Tuhan dan berdakwah menyebarkannya
hingga beliau wafat.
3. Kemajuan Islam yang diteruskan oleh para sahabat seperti masa khulafaurrasyidin, bani Umayyah, dan bani Abbasiyah.
4. Masa disentrigasi yakni adanya dinasti-dinasti yang memerdekakan diri dari kekuasaan bani Abbasiyah.
5. Masa kemunduran yakni masa dimana adanya persaingan antar bangsa, kemerosotan ekonomi, koflik keagaman dan lain-lain.
6. Penyebaran Islam di belahan dunia barat dan lainnya, seperti Islam di Spanyol dan pengaruhnya di Eropa, di Asia dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Karim, Abdul. 2007. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Jogjakarta: Pustaka Book Publisher.
- Mubarok, Jaih. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Islamika.
- Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
- http:// Banihamzah.wordpress.com/2007, Makna-Peradaban-Islam.
- http://Banihamzah.wordpress.com/2007/04/26/Makna-Peradaban-Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar